Senin, 29 Juni 2009

Akibat Buruk Kemaksiatan

Allah Ta'ala berfirman:
ظهر الفسادُ في البرِّ والبحر بما كسبت أيدي الناس
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” (QS. Ar-Rum: 41)
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa maksiat mempunyai banyak akibat jelek yang akan menimpa pelakunya dan keluarga pelakunya, atau menimpa masyarakat dan umatnya, atau menimpa bumi, langit, lautan, hewan-hewan dan selainnya. Karenanya Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
العبدُ الفاجرُ يستريح منه العبادُ والبلادُ والشَّجرُ والدوابَّ
“Seorang hamba pelaku maksiat (kalau dia mati) maka para hamba, negeri-negeri, pepohonan dan hewan-hewan ternak akan tenang dari (akibat maksiat) nya.” (HR. Al-Bukhari no. 6147 dan Muslim no. 950)

Agar lebih teratur, kami membagi akibat-akibat jelek dari maksiat menjadi dua bagian:
1. Yang terjadi di dunia, yang mana terbagi lagi menjadi dua bagian: Yang menimpa pelakunya secara pribadi dan yang menimpa masyarakatnya.
2. Yang terjadi setelah kematian. Tatkala setelah kematian ada tiga alam lagi bagi pelaku maksiat maka kami pun membagi bagian ini menjadi tiga bagian: Akibat jelek yang menimpa di alam kubur, yang menimpa di hari kiamat dan yang menimpa di dalam neraka.

Jadi secara rinci kami membagi akibat jelek maksiat menjadi lima bagian. Berikut uraiannya -dengan meminta pertolongan kepada Allah-:
1. Akibat jelek yang menimpa pelakunya secara pribadi. Ini adalah sebagian kecil di antaranya:

a. Maksiat merusak dan mematikan hati.
Hatinya tidak akan lagi mengagungkan Allah Ta'ala. Ibnu Al-Qayyim -rahimahullah- berkata, “Sesungguhnya keagungan Allah Ta'ala dalam hati seorang hamba mengharuskan adanya pengagungan terhadap kehormatan Allah, yang mana pengagungan inilah yang bisa menghalangi dia dari mengerjakan dosa-dosa.” (Al-Jawab Al-Kafi hal. 74)
Hatinya juga tidak akan mempunyai rasa malu dan cemburu ketika dia melanggar aturan Allah atau ketika melihat larangan Allah dilanggar. Hal itu karena maksiat telah membuat hatinya terbalik dan menyimpang, sehingga jadilah yang jelek itu baik di sisinya dan demikian pula sebaliknya, yang ma’ruf menurutnya adalah kemungkaran dan demikian pula sebaliknya. Sehingga jadilah dia seperti orang yang Allah kabarkan, “Dan Allah menutup hati-hati mereka lalu mereka tidak mengetahui.” (QS. At-Taubah: 93) Dan inilah kesesatan yang terbesar, sebagaimana yang dikatakan oleh Huzaifah bin Al-Yaman -radhiallahu anhu-, “Sesungguhnya kesesatan yang sebetul-betulnya kesesatan adalah engkau mengetahui apa yang dulunya kamu ingkari dan kamu mengingkari apa yang dulunya kamu ketahui. ”

b. Pelakunya akan mendapatkan hukuman syariat kalau dosa yang diperbuat mengharuskan adanya hukuman, seperti: Hukum had, kaffarah atau ta'zir (pelajaran). Hukum had contohnya adalah had bagi pezina, pembunuh dan peminum khamar, kaffarah contohnya adalah kaffarah bagi yang melakukan jima’ di siang hari ramadhan dan kaffarah zhihar, sedang ta'zir contohnya adalah hukuman penjara, boikot, pemukulan dan semacamnya.

c. Dia juga akan mendapatkan hukuman yang bersifat qadar, yaitu musibah yang menimpanya pada agama dan dunianya dengan berbagai macam jenisnya. Allah Ta'ala berfirman:
ولنذيقنهم من العذاب الأدنى دون العذاب الأكبر لعلهم يرجعون
“Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajadah: 21)
Para ulama tafsir berkata mengomentari ayat di atas, “Yang Allah maksudkan dengan azab yang dekat adalah musibah-musibah serta kejelekan-kejelekan di dunia dengan semua bagiannya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/462)

d. Di antara hukumannya adalah apa yang Ibnu Abbas -radhiallahu anhuma- katakan, “Sesungguhnya kejelekan menyebabkan hitamnya wajah, kegelapan di hati, kelemahan pada badan, kekurangan rezeki dan dibenci oleh hati-hati para makhluk.”

2. Akibat jelek yang menimpa masyarakatnya. Di antara akibat jelek tersebut adalah:

a. Turunnya siksaan dan kehancuran -dengan berbagai bentuknya- dari Allah. Allah Ta'ala berfirman:
وكم أهلكنا من القرون من بعد نوح وكفى بربك بذنوب عباده خبيرا
“Dan berapa banyak kaum sesudah Nuh yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Isra`: 17)
فكلا أخذنا بذنبه فمنهم من أرسلنا عليه حاصبا ومنهم من أخذته الصيحة ومنهم من خسفنا بهم الأرض ومنهم من أغرقنا
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan.” (QS. Al-Ankabut: 40)

b. Dicabutnya nikmat -dengan semua bentuknya- dari masyarakat tersebut. Di antara nikmat yang akan dicabut adalah rezeki dan keamanan. Allah Ta'ala berfirman:
وضرب الله مثلا قرية آمنة مطمئنة يأتيها رزقها رغدا من كل مكان فكفرت بأنعم الله فأذاقها الله لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112)
Di antara nikmat yang akan dicabut adalah kesehatan dan turunnya hujan. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
يا معشر المهاجرين, خمس إذا أبليتم بهن وأعوذ بالله أن تدركوهن: لم تظهر الفاحشة في قوم قط حتى يعلنوا بها إلا فشا فيهم الطاعون والأوجاع التي لم تكن مضت في أسلافهم الذين مضوا ، ولم ينقصوا المكيال والميزان إلا أخذوا بالسنين وشدة المئونة وجور السلطان عليهم ، ولم يمنعوا زكاة أموالهم إلا منعوا القطر من السماء ، ولولا البهائم لم يمطروا ، ولم ينقضوا عهد الله وعهد رسوله إلا سلط عليهم عدوا من غيرهم فأخذ بعض ما في أيديهم ، وما لم تحكم أئمتهم بكتاب الله ويتخيروا مما أنزل الله ، إلا جعل الله بأسهم بينهم
“Wahai sekalian Al-Muhajirin, Ada lima perkara yang kalau kalian diuji dengannya maka saya berlindung kepada Allah jangan sampai kelima perkara ini menimpa kalian: Tidaklah kekejian nampak pada sebuah kaum pun sampai mereka terang-terangan mengerjakannya, kecuali akan tersebar tha’un dan banyak penyakit yang belum pernah ada pada umat sebelum mereka. Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan dihukum dengan paceklik, kekurangan pangan dan kezhaliman penguasa atas mereka. Tidaklah mereka menahan zakat harta-harta mereka kecuali mereka akan dihalangi untuk mendapat hujan dari langit, dan seandainya bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan diberikan hujan. Tidaklah mereka membatalkan perjanjian dengan Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan membuat mereka dikuasai oleh musuh dari selain mereka, lalu musuh tersebut akan mengambil apa yang ada pada mereka. Tidaklah para pemimpin mereka meninggalkan berhukum dengan kitab Allah dan mereka membeda-bedakan apa yang Allah turunkan, kecuali Allah akan membuat mereka hancur akibat permusuhan yang terjadi di antara mereka sendiri.” (HR. Ibnu Majah no. 4019 dan Al-Hakim no. 8623 dari Ibnu Umar, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/67)

c. Kejelekan maksiat juga akan merembet kepada makhluk-makhluk lain. Allah Ta'ala berfirman:
لو يؤاخذ الله الناس بما كسبوا ما ترك على ظهرها من دابة
“Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun.” (QS. Fathir: 45)
Ibnu Mas’ud berkata, “Yang Allah maksud adalah semua hewan yang melata.” Qatadah berkata, “Sungguh Allah telah melakukan hal itu (menyiksa seluruh makhluk) pada zaman Nuh -alaihissalam-.” Lihat Tafsir Al-Qurthubi (7/2/361)
Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda dalam hadits Ibnu Abbas:
نزل الحجر الأسود من الجنة وهو أشد بياضا من اللبن فسودته خطايا بني آدم
“Dulu hajar aswad turun dari surga dan warnanya lebih putih daripada susu, lalu dia dibuat menjadi hitam oleh kesalahan-kesalahan anak Adam.” (HR. At-Tirmizi no. 877 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmizi no. 695)

d. Di antara akibat jeleknya adalah terjadinya banyak goncangan dan gempa yang menghancurkan negeri-negeri, angin kencang lagi banjir bandang yang menenggelamkan para makhluk dan selainnya dari bencana-bencana besar. Hal ini berdasarkan ayat 41 dari surah Ar-Rum di atas.

3. Akibat jelek yang didapatkan di alam kubur.

Alam kubur benar adanya berdasarkan Al-Qur`an, as-sunnah dan ijma’ para ulama. Allah Ta'ala berfirman:
النار يعرضون عليها غدوا وعشيا ويوم تقوم الساعة أدخلوا آل فرعون أشد العذاب
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang (di dalam kubur), dan pada hari terjadinya Kiamat, (dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Ghafir: 46)
Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda tentang dua orang penghuni kubur, “Sesungguhnya kedua orang ini tengah disiksa.” (HR. Al-Bukhari no. 213, 1295, 1312, 5705 dan Muslim no. 292 dari Ibnu Abbas) Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiah berkata, “Mazhab salaf adalah bahwa mayit ketika dia telah meninggal, maka dia berada dalam kenikmatan atau siksaan.” (Majmu’ Al-Fatawa: 4/284)
Di antara dosa-dosa yang akan mendapatkan siksaan di dalam kubur adalah:

a. Adu domba dan tidak berbersih dan tidak bersembunyi ketika buang air. Berdasarkan kelanjutan hadits Ibnu Abbas di atas, “Orang yang pertama (disiksa) karena dia melakukan adu domba, sedang yang kedua karena dia tidak bersembunyi -dalam sebagian riwayat: Dia tidak berbersih- ketika buang air kecil.”

b. Isbal (memakai pakaian yang panjangnya melewati mata kaki). Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
بينما رجل يجر إزاره إذ خسف به ، فهو يتجلجل في الأرض إلى يوم القيامة
“Ketika ada seorang lelaki yang menyeret pakaiannya (di tanah), maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam bumi, sehingga dia berada di dalamnya sampai hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari no. 5453 dari Ibnu Umar)

c. Diratapinya si mayit akan menyebabkan dia disiksa di kubur. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
الميت يعذب في قبره بما نيح عليه
“Seorang mayit akan disiksa di dalam kuburnya karena dia diratapi.” (HR. Al-Bukhari no. 1230 dan Muslim no. 927 dari Umar bin Al-Khaththab )
Abdullah bin Al-Mubarak berkata, “Kalau si mayit (sebelum meninggal) telah melarang mereka (keluarganya) untuk melakukan ratapan akan tetapi mereka tetap melakukannya sepeninggal dia maka dia tidak akan mendapatkan siksaan karenanya.” (Kitab Al-Jana`iz hal. 29 karya Al-Albani)

4. Akibat jelek dari maksiat pada hari kiamat.

Di antara maksiat yang akan mendapatkan siksaan pada hari kiamat adalah:
a. Kezhaliman. Allah Ta'ala berfirman, “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)
Dan Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
من كانت له مظلمة لأحد من عرضه أو شيء فليتحلل منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم
“Barangsiapa yang pernah berbuat zhalim kepada saudaranya dalam hal kehormatannya atau apapun juga maka hendaknya dia meminta kehalalannya pada hari ini sebelum hari dimana dinar dan dirham tidak berguna lagi.” (HR. Al-Bukhari no. 2317)

b. Riya` dan sum’ah. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Barangsiapa yang berbuat riya` maka Allah akan mempertontonkan aibnya pada hari kiamat, dan barangsiapa yang berbuat sum’ah maka Allah akan memperdengarkan aibnya pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabarani no. 1699, 12371 dari Jundub dan Ibnu Abbas)

c. Menggambar makhluk bernyawa. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar (makhluk bernyawa).” (HR. Al-Bukhari no. 5606 dan Muslim no. 2109 dari Ibnu Mas’ud)

d. Dari Abu Dzar secara marfu’:
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم. قال : المسبل ، والمنان ، والمنفق سلعته بالحلف الكاذب
“Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, Dia tidak akan melihat mereka, tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka azab yang pedih.” Beliau bersabda, “Orang yang melakukan isbal, yang mengungkit-ungkit kebaikannya dan yang menjual dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR. Muslim no. 106)

e. Dari Ibnu Umar secara marfu’:
ثلاثة لا ينظر الله إليهم يوم القيامة ، العاق لوالديه ، والمرأة المترجلة المتشبهة بالرجل ،والديوث
“Ada tiga orang yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat: Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang bersisir menyerupai laki-laki dan dayyuts (kepala keluarga yang tidak mengingkari kemungkaran dalam rumah tangganya).” (HR. An-Nasai no. 2562 dari Ibnu Umar serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 674)

f. Orang yang meratapi mayit. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
النائحة إذا لم تتب قبل موتها تقام يوم القيامة وعليها سربال من قطران ودرع من جرب
“Orang yang meratapi mayit, kalau dia tidak bertaubat sebelum meninggal maka dia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan memakai pakaian dari ter dan mantel dari penyakit kudis.” (HR. Muslim no. 934 dari Abu Musa Al-Asy’ari)

5. Akibat jelek maksiat bagi pelakunya di dalam neraka.

Di antara maksiat yang akan mendapatkan siksaan pada hari kiamat adalah:
a. Mengucapkan ucapan yang dimurkai oleh Allah. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda dalam hadits Abu Hurairah:
إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله ، لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم
“Sesungguhnya seorang hamba betul-betul mengucapkan suatu ucapan yang dimurkai Allah yang dia tidak memperhatikannya, ternyata dia jatuh ke dalam Jahannam karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6113)

b. Banyak mencela dan mengkafiri kebaikan suami bagi wanita. Telah shahih dari Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bahwa beliau bersabda mengenai sebab kaum wanita menjadi penghuni neraka terbanyak, “Kalian banyak melaknat dan mengkafiri kebaikan suami.” (HR. Muslim no. 79 dari Ibnu Umar)

c. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
صنفان من أهل النار لم أرهما : قوم معهم سياط كأذناب البقر ،يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات مميلات مائلات ، رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة ، لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها
“Dua golongan dari penghuni neraka yang saya belum pernah melihatnya: Kaum yang mempunyai cambuk-cambuk seperti ekor-ekor sapi yang dengannya mereka memukul orang-orang, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang berjalan berlenggok-lenggok, kepala mereka seperti punuk-punuk onta. Wanita-wanita ini tidak akan masuk surga bahkan tidak akan menghirup wanginya.” (HR. Muslim no. 2128)
Demikianlah sedikit penyebutan akibat-akibat jelek dari dosa dan maksiat yang akan menimpa pelaku dan juga lingkungannya. Karenanya wajib atas kita seluruhnya untuk segera bertaubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dari semua dosa yang telah kita perbuat. Dan kami meminta kepada Allah Yang Maha Penyayang agar berkenan mewafatkan kita dengan husnul khatimah, Allahumma amin.
[Sumber: Risalah Atsar Al-Ma’ashi ala Al-Fard wa Al-Mujtama’ dan Ad-Da` wa Ad-Dawa` hal. 98-297]